Tangan-tangan
mencengkeram pohonan.
Dipahat
dendam pada pagi
yang
membikin gusar telinga.
Selang pagi
segerombol datang
memaksa
masuk.
suaranya
tertahan,
Lalu bagai
kipasan
tiada yang
tersisa malamnya
[2]
Suaranya
mengalun lembut
ditelan
mulut-mulut yang terbuka.
Bulan
purnama meninggi keperakan
membara..
Rerumputan
meranggas
menyepi di
belukar
sebagian
telah rengkuh.
Malam sudah
di penghujung
dan suara
makin meninggi
tapi lembut
tapi
membara..
[3]
Dedaunan
gugur bergantian
bersama
angin
menguning
dihias matahari
di timur,
bunga mencium embun
di taman itu
telah sepi
kupu-kupu
kembali jadi
kepompong


Tidak ada komentar:
Posting Komentar